MAKALAH
PENGANTAR TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
PENGOLAHAN
IKAN DENGAN TEKNOLOGI PERIKANAN
DISUSUN OLEH
:
Dolfan waruwu
Lokasi
diskusi: kampus STPS
DOSEN
PENGASUH :
JUNI SUSANTI
BANUAREA, M.Pd
SEKOLAH
TINGGI PERIKANAN SIBOLGA
T.A : 2017/2018
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa karena telah memberi hikmat besar kepada kita, karena saya sebagai penyusun dapat menyelesaikan laporan
ini dengan waktu yang di tentukan dan laporan ini adalah salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Teknologi Hasil
Perikanan yaitu pegolahan ikan dengan menggunakan aplikasi teknologi perikanan
Hal
ini sangat bermafaat bagi kita sebagai mahasiswa perikanan dimana dapat menambah wawasan tentang ilmu
perikanan. Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penyusun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pendengar agar membuat laporan
ini selanjutnya dapat menjadi sempurna.
Saya sebagai Penyusun mengucapkan terima
kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pendengar.
penyusun
Sibolga, 11
desember 2017
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................ I
DAFTAR
ISI..................................................................................................... II
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar
belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan
masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1 Pengolahan
ikan dengan teknologi perikanan ............................... 2
2.2 Fisiskawi
....................................................................................... 4
2.3 Kimiawi
...........................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 8
3.2 Saran
.............................................................................................. 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Ikan merupakan makanan yang mudah mengalami
pembusukan. Apalagi di daerah tropis seperti Indonesia yang bersuhu relatif
tinggi.Akan tetapi, umur penyimpanan ikan dapat diperpanjang dengan penurunan
suhu. Bahkan ikan yang dibekukan dapat disimpan sampai beberapa bulan, sampai
saat dibutuhkan ikan dapat dilelehkan dan diolah lebih lanjut oleh konsumen.
Rantai aliran makanan beku atau rantai dingin (cold chain) umumnya terdiri dari
: pembekuan, penyimpanan dalam gudang dingin, diangkut dengan mobil
berpendingin (refrigerated truck), dipamerkan dalam lemari dingin di toko
makanan, akhirnya disimpan di dalam freezer lemari es di rumah. Pembekuan ikan
berarti menyiapkan ikan untuk disimpan di dalam suhu rendah (cold storage). Seperti
pendinginan, pembekuan dimaksudkan untuk mengawetkan sifat-sifat alami ikan.
B. Rumusan
masalah
1.
Bagaiimana
pengolahan ikan dengan prinsip fisika kimia
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini saya buat yaitu untuk
memenuhi tugas PTHP dan untuk menambah wawasan teman-teman semua
BAB
II
PEMBAHASAN
A. PENGOLAHAN
IKAN DENGAN TEKNOLOGI PERIKANAN
Produk
perikanan memiliki sumber nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama
kandungan protein dan asam lemak tak jenuhnya (lihat Komposisi KimiawiIkan),
dengan mengkonsumsi produk perikanan diharapkan kebutuhan protein intake masyarakat dapat terpenuhi.Produk
perikanan termasuk highly perishable food dikarenakan
komposisibiokimiawinya. Kandungan pada tubuh ikan yang didominasi oleh air,
protein danlemak menjadikan produk perikanan cepat busuk atau mudah rusak
setelah dipanenmaupun ditangkap. Selain faktor dari dalam tersebut, faktor luar
seperti temperatur,ketersediaan oksigen, cahaya, peralatan yang kurang saniter
dan higienis, kesalahanpenanganan bahan baku dan lain sebagainya juga dapat
mempengaruhi daya awet dankesegaran produk. Faktor dari dalam seperti :
1. Kadar
air tinggi pada ikan menjadikanmedia yang sangat baik bagi pertumbuhan mikroba
pembusuk maupun patogen. Selaindipengaruhi oleh faktor biologis (mikroba)
kerusakan produk perikanan juga dapatdisebabkan oleh proses kimiawi.
2. Kadar
lemak tinggi pada beberapa spesies ikanmenyebabkan ikan cepat mengalami
oksidasi (ketengikan), proses ini lebih cepatberlangsung apabila terdapat
katalisator berupa udara, kenaikan suhu maupun darilogam yang berunsur besi
maupun turunannya.
3. Proses
autolisa atau pembusukanyang disebabkan oleh enzim yang secara alamiah terdapat
pada tubuh ikan. Ikan matiproses metabolisme pada tubuh ikan tidak dapat
berjalan seperti pada kondisi ikan hidup. Komponen makro nutrient seperti lemak
dan protein akan terurai menjadi komponen yang lebih sederhana yang mengarah
pada pembentukan komponen yang tidak dikehendaki seperti amonia penyebab bau
busuk merupakan hasil perombakan protein. Penyebab pertama pembusukan ikan
setelah mati tidak dapat diketahui, apakah proses pembusukan secara biologis
atau kimiawi maupun autolisa yang terlebih dahulu tidak dapat dipastikan.
Lebih detail proses kemunduran ikan dapat dilihat pada Biokimia Hasil Perikanan
Dua
aspek penting dari produk perikanan, 1) kandungan nutrisi yang baik
bagikesehatan dan 2) cepat mengalami pembusukan menjadikan manusia
mengembangkanteknologi pengolahan produk perikanan agar produk perikanan dapat
dimanfaatkansecara maksimal. Dengan demikian tujuan pengolahan hasil perikanan
adalah.
1. Mempertahankan
dan memperpanjang daya awet produk sehingga dapatdimanfaatkan oleh masyarakat
luas. Daya awet yang lebih lama menjadikan produkdapat djidistribusikan ke
berbagai daerah yang berjauhan dengan wilayah penghasilproduk perikanan.
2. Meningkatkan
penerimaan produk, dengan adanya berbagai variasi hasil olahanproduk perikanan
menjadikan masyarakat mempunyai berbagai macam alternatifpilihan untuk
mengkonsumsinya tanpa takut akan rasa “bosan”.
3. Meningkatkan
nilai gisi, komponen makro nutrient seperti lemak dan proteintermasuk komponen
dengan berat molekul yang besar dan panjang. Komponen– komponen tersebut
dapat lebih mudah dicerna dan diserap agar dimanfaatkan olehtubuh dalam bentuk
molekul yang lebih ringan atau menjadi komponen penyusunnya seperti asam amino
(protein) dan asam lemak (lemak). Prosespengolahan menjadikan komponen protein
dan lemak terurai menjadi komponenyang lebih sederhana atau
komponen penyusunnya.
Berdasarkan
karakteristik atau sifat dasar teknologi pengolahan hasil perikanandibedakan
menjadi tiga jenis sebagai berikut
1. Fisikawi,
pengolahan yang memanfaatkan sifat fisik seperti sinar matahari, suhu(suhu
rendah maupun suhu tinggi), cahaya atau sinar (iradiasi), ModifiedAtmosphere
Packaging (MAP).
2. Kimiawi,
pengolahan yang memanfaatkan bahan kimia alami seperti garam, gula,pengasapan,
serta bumbu-bumbu alami maupun bahan tambahan pangan.
3. Biologi,
memanfaatkan organisme maupun produk metabolisme organismecontohnya fermentasi.
4. Kombinasi
dari beberapa proses tersebut diatas maupun ketiganya sekaligus.
Masing-masing
jenis pengolahan menghasilkan produk dengan karakteristik yangberbeda-beda baik
dari segi sensoris maupun nilai nutrisinya. Setiap pengolahantentunya mempunyai
nilai positif serta negatif sehingga kedua hal tersebut tentunyaperlu diketahui
oleh pengolah agar manfaat dan nutrisi produk perikanan dapatdioptimalkan.
Untuk itu, adanya pengetahuan tentang pengolahan hasil perikanan
perludiketahui oleh pihak yang berkecimpung di bidang ini.
B. Fisikawi
Pengolahan
hasil perikanan memanfaatkan sifat-sifat fisikawi terutama penggunaansuhu
merupakan prinsip dasar dalam bidang pengolahan hasil perikanan.Penggunaan suhu
dikenal dengan suhu rendah (chilling dan freezing) dan suhu tinggi yang
meliputi (boiling, pasteurisasi, dan sterilisasi). Berikut
masing-masingpnejelasan proses tersebut.
1. Cooling
Cooling
atau dalam bahasa umumnya adalah pendinginan merupakan prosespengolahan ikan
yang sangat sederhana dan sering digunakan, pendinginanberprinsip menurunkan
suhu serendah mungkin yang dilakukan dengan cepat.Pendinginan hanya mampu
memperlambat proses pembusukan oleh bakterimaupun aktifitas enzim pembusuk. Suhu
pendinginan berkisar antara (0– 40C) dan patokan suhu ini yang
dijadikan pembeda antara proses pendinginan dengan freezing atau lebih dikenal
dengan pembekuan. Media pendingin dapat berupa gas,cairan maupun padatan
contohnya es, es lebih sering digunakan. Es sebagai mediapendingin dapat
berbentuk balok maupun curai dan dapat dibuat dari air tawaryang didinginkan,
air laut yang didinginkan, dan air larutan garam yang didinginkan.Pendinginan
dengan es dapat digunakan secara langsung untuk mengawetkan ikandengan susunan
(es, ikan, es, ikan dst) maupun ditambahkan dengan air (es, air, danikan).
Kebutuhan es sebagai media pendingin ikan adalah 1 : 1 (1 kg ikan : 1 kg
es).
2. Freezing
Freezing
atau yang sering dikenal pembekuan adalah proses dimana suatu produk diturunkan
suhunya hingga dibawah titik beku dan sebagian dari air yangterkandung
didalamnya telah menjadi kristal es (Fellows, 1990). Dari pengertiantersebut
penggunaan suhu lebih rendah dari -2 0C bahkan sampai -30 0C
atau lebih rendah lagi digunakan dalam proses pembekuan.
Titik
beku air yang terkandung dalam tubuh ikan adalah 0 0C sehingga
kondisi diluar tubuh ikan untuk mencapaititik beku tersebut haruslah lebih
rendah dari 0 0C. Perbedaan penggunaan suhuinilah yang menjadikan
pembeda antara proses pendinginan dan pembekuan. Hal penting yang perlu
diperhatikan apabila akan membekukan ikan adalah.
1. Karakteristik
ikan atau bahan baku (hal ini meliputi sifat biologis, karakteristikkimiawi ikan,
bentuk dan ukuran ikan, ketebalan produk, cara penanganan ikan,cara kematian
ikan dan lain sebagainya).
2. Penguasaan
sistem dan proses pembekuan meliputi faktor penentu laju danwaktu pembekuan,
metode pindah panas dan termodinamika produk, sirkulasi,kecepatan dan
distribusi medium pembeku.
3. Penguasaan
peralatan dan mesin pembekuan meliputi jenis dan kapasitas mesinpembeku serta
metode pengoperasiaannya.
4.
Biaya produksi untuk melakukan proses
pembekuan.
3. Boiling
Boiling merupakan salah satu tehnik
pengolahan ikan dengan cara merebus ikan dalam air yang telah diberi garam
maupun tanpa garam. Boiling fish atau di Indonesia lebih dikenal dengan ikan
pindang merupakan tehnik pengawetan ikan yang bersifat singkat. Hal ini
dikarenakan bahan baku ikan yang digunakan kurang memenuhi standar, tehnik
pengolahan, serta pengemasan yang masih bersifat sederhana. Jenis ikan yang
sering dijadikan pindang adalah kembun, Layang, Tongkol atau Caranx sp.
Proses pengolahan ikan pindang pada masing-masing daerah berbeda-beda tergantung
dari teknologi / peralatan yang digunakan.
4. Pasteurisasi
Proses
pengolahan yang memanfaatkan suhu tinggi tetapi tidak melebihi titik didih air
(1000C’). Pasteurisasi digunakan untuk menginaktifkan enzim,
membunuh sebagian bakteri pembusuk maupun patogen, dan mampu memperpanjang daya
simpan. Penggunaan pasteurisasi disesuaikan dengan karakteristik bahan yang
akan diolah dan biasanya bahan yang dipasteurisasi tidak tahan terhadap panas.
Produk perikanan yang biasa dipasteurisasi adalah rajungan, kepiting, oyster.
Menurut Badan Standarisasi Nasional (2002), bahwa suhu dalam wadah pasteurisasi
rajungan 1800–1900F atau 82,20–87,80C
selama 115–118 menit
5. Sterilisasi
Sterilisasi
merupakan pengolahan yang menggunakan suhu sangat tinggi, dapat melebihi titik
didih air. Suhu yang digunakan untuk sterilisasi adalah 1210C selama
15 menit dengan mengacu pada spora bakteri termophilus seperti Clostridium
botulinum dan Bacillus lebih resisten pada suhu tersebut. Sterilisasi dapat
merusak nilai gizi bahan yang diolah oleh karena itu dikenal adanya sterilisasi
komersial. Sterilisasi komersiil merupakan tingkat sterilisasi dimana semua
bakteri patogen dan pembentuk toksin, mikroorganisme jika ada dan yang dapat
tumbuh dibawah penanganan dan kondisi penyimpanan normal dapat dimusnahkan.
Makanan yang telah disterilisasi komersial mungkin masih mengandung sejumlah
kelompok mikroba dalam bentuk spora yang tahan panas, akan tetapi spora ini
sudah inaktif atau tidak dapat membelah diri dan hanya dapat hidup bila
diisolasi dan ditumbuhkan.
C. KIMIAWI
Penggaramam
Pengeringan ikan dengan teknik
penggaraman sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Tanpa modal teknologi, beragam
jenis ikan tawar maupun ikan laut bisa diasinkan. Garam dapur (NaCl) punya
peran penting sebagai pengawet. Kerja garam menarik air keluar dari tubuh ikan,
sehingga mikroba tidak punya media untuk tumbuh. Setelah digarami, ikan lalu
dikeringkan.
Cara pengeringan ikan tersederhana adalah dijemur di bawah sinar matahari.
Karena ikan sudah diasinkan, proses pengeringan semakin efektif karena kegiatan
bakteri pembusuk sebetulnya sudah dihambat oleh garam. Sinar matahari
menguapkan sisa-sisa air yang ada di tubuh ikan sampai mencapai level terendah.
Ikan-ikan yang melalui proses penggaraman antara lain :
- Ikan
teri
Dari ikan teri medan, teri jengki, dan teri nasi. Teri biasanya digoreng
dalam minyak panas hingga kering dan matang, untuk selanjutnya dibumbui atau
dijadikan bahan taburan. Favorit saya sih tetap yes, sambal teri!
- Cumi
asin
Cumi asin yang berukuran kecil dan besar, banyak ditemukan di wilayah
pesisir Jawa Tengah (Jepara, Rembang). Cocok ditumis dengan cabai hijau, sayur
kuah bersantan atau dibuat pepes.
- Ikan
sepat
Selain dijual dalam keadaan segar, ikan sepat diawetkan dalam bentuk ikan
asin. Daerah penghasil di antaranya, Jambi, Palembang, dan Kalimantan Selatan.
Sepat asin enak dimasak bumbu tauco atau diolah menjadi balado cabai hijau.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Fisikawi, pengolahan yang memanfaatkan
sifat fisik seperti sinar matahari, suhu(suhu rendah maupun suhu tinggi),
cahaya atau sinar (iradiasi), ModifiedAtmosphere Packaging (MAP).
·
Kimiawi, pengolahan yang memanfaatkan
bahan kimia alami seperti garam, gula,pengasapan, serta bumbu-bumbu alami
maupun bahan tambahan pangan.
·
Biologi, memanfaatkan organisme maupun
produk metabolisme organismecontohnya fermentasi.
·
Kombinasi dari beberapa proses tersebut
diatas maupun ketiganya sekaligus.
terima kasih yah isinya sangat membantu
BalasHapussama" jika ada keluhan dalam masalah penulisan yang kurang jelas silahkan diajukan
HapusWynn Slots for Android and iOS - Wooricasinos
BalasHapusA free wooricasinos.info app jancasino for slot machines from WRI Holdings Limited that lets https://septcasino.com/review/merit-casino/ you play the popular games, such as free video deccasino slots, table games and live 바카라사이트 casino